I Love You Ayah :)

Beberapa menit yang lalu, baru saja saya mengakhiri pembicaraan dengan ayah di telpon.

"Aslm..Ayah dimana? Sudah makan?" kalimat itu biasanya yang selalu mengawali perbincangan kami di telpon.

"Di kantor nak, iya sudah makan, kamu sudah makan?" ya, itu jawaban ayah, dan seperti biasa bertanya balik kepada saya. Dengan biasanya ditambah "Jangan lupa makan sayur yang banyak, minum air putih yang banyak, makan buah..and bla..bla..bla.." itu ayah saya yang berbicara.. hihihi.. "Siap Boss!" kalimat pendek yang biasanya langsung saya ucapkan ketika ayah mulai bawel :D

Hmm, ya itu saya yang meminta, supaya ayah menghubungi saya, karena ada sesuatu yang ingin saya tanya dari beliau. Pembicaraan tadi seputar pertanyaan saya tentang "Bahasa Tana" bahasa ibu orang Maluku. "Ayah, bahasa tana itu seperti apa?"
Membaca satu topik tentang kebudayaan di forum NGI, sehingga membuat saya bertanya kepada ayah. Seperti biasa, ayah selalu suka ketika saya banyak bertanya tentang kebudayaan dan keindahan di kampung halaman beliau (Ambon, Indonesia). Jujur ketika pertama kali menginjakkan kaki di kampung halaman, saya langsung jatuh cinta. Absolutely jatuh cinta dengan keindahan alam dan juga kebudayaannya. Hanya dengan pulang kampung ketika itu, saya seperti mendapat suntikan semangat untuk mewujudkan mimpi-mimpi dan cita-cita saya pergi berkeliling Indonesia semakin kuat.

back to topic "berbincang dengan ayah seputar bahasa tana"
Ada satu kalimat yang ditulis dengan bahasa tana yang membuat saya membacakannya untuk ayah, begini kalimatnya: 

"iwato ela painom k, o hei kepeng susah, hei kepeng akaho na susa painoi, lolo fue fufun anakolu isikora apina fia-fia, akang anau e jadi manusia ela a" [Bahasa Tana]

"hayo e hidop susa jua, mancari uang susa tar mancari deng tamba susah lai, loko punggul sadiki-sadiki jua par anana iskolah tu, la kata dong jadi orang sadiki" [Bahasa Melayu Ambon]

"duh, hidup sangat susah ya, bekerja susah tidak bekerja makin susah, tidak apa-apa menabung sedikit demi sedikit buat anak-anak sekolah agar mereka menjadi orang pintar" [Bahasa Indonesia]
(Dikutip dari postingan id: almascatie "Bahasa Tana" Bahasa Ibu Orang Maluku/ForumNGI)

Ternyata kalimat pendek di atas, penuh dengan makna. "Iya nak itu artinya begitu. Sio ayah ini dolo hidup susah. Bekerja pagi siang malam untuk kamu dan abang bisa sekolah, supaya bisa jadi orang yang sukses dan berhasil, jangan seperti ayah" entah mengapa kalimat ayah itu membuat mata saya mulai berkaca-kaca, saya terharu, dan kalimat pendek ayah barusan membuat saya berpikir. Begitu tenang suara beliau, begitu mengena pesan singkat yang ingin beliau sampaikan, begitu sarat akan makna.

"Kalau sudah jadi orang sukses, jang lupa deng sodara-sodara, orang-orang yang kurang mampu, sio katong hidup basudara samua, harus saling tolong-menolong, jangan menjadi orang yang serakah dan sombong nak! sioo" dan lagi-lagi kalimat ayah itu membuat saya berpikir lagi. Berpikir agar hidup saya ini bisa berguna dan bisa membahagiakan orang-orang yang mencintai saya dan juga saya cintai. Dan saya akan terus berusaha untuk mewujudkannya menjadi kenyataan, insyaALLAH akan selalu diberikan jalan oleh ALLAH jika kita mau terus berusaha dan berdoa. Amin ya Rabb.

Ayah..
Terimakasih banyak untuk semua dukungan, nasihat, dan juga doa yang selalu kau berikan untuk anak-anak mu :)
Maafkan jika selama ini sering melawan dan melakukan banyak protes ketika kita berbeda pendapat.
Maafkan saya ayah..

Orang bilang anak perempuan terkadang lebih dekat dengan ayahnya, dan wajahnya juga pasti mirip dengan ayahnya. Saya rasa itu benar. :) Dan, sampai sebesar ini pun, saya masih manja dengan ayah :D
Kadang orang-orang bilang "Itu si caca mah, anak ayah" *biasanya kan anak mama/anak ibu hahaha
Tapi, pernyataan itu justru membuat saya senang.. :)

P.S: I Love You Ayah :* :)










Comments

Popular posts from this blog

Lots of Love and Laugh

Seandainya ...

Tersenyumlah :-)